Oleh Yoseph Kelik
 |
ANEKA permainan papan. (Foto oleh Hanif Burhani, dimuat di halaman 12 Harian Pagi Tribun Jambi pada Minggu, 22 Januari 2012) |
POINT Blank, Ragnarok Online, Texas Hold'Em Poker, Mafia Wars, Farm Ville, Angry Birds... Semua yang baru saja saya sebutkan tadi rasanya bukan hal yang asing bagi anda, lebih lagi yang tergolong kawula muda. Malah, saya yakin bahwa banyak dari anda mengakrabi nama-nama tadi, pula menjadikan mereka bagian dari keseharian.
Permainan elektronik, itulah penggolongan yang umum dikenal untuk menyebut si Point Blank dan kawan-kawannya tadi. Ada lagi satu penyebut alternatif, yang tentulah lebih anda kenal dekat, yakni
game alias gim. Sekarang ini memang sedang trennnya gim-gim elektronik semacam itu. Lebih lagi gim yang bersifat multipemain, yang ditandingkan secara
online melalui jaringan internet.
Popularitas gim-gim semacam itu berkembang sejak era konsol semacam Nintendo dengan gim Donkey Kong dan Super Mario Bros. Terus berlanjut bersama kehadiran konsol PlayStation serta X-Box. Gelombang selanjutnya terjadi seiring meluasnya kepemilikan dan penggunaan laptop dan
netbook, yang diikuti pula perluasan cakupan layanan seluler, plus kian mudahnya menemukan area ber-
wi-fi, pula merebaknya situs jejaring sosial. Lalu, kian melonjak lagi begitu orang-orang mulai banyak memiliki ponsel-ponsel cerdas dan kemudian juga komputer tablet.
Catur Masih Sering
Sebelum aneka gim elektronik merajelala, ada aneka permainan konvensional yang telah jauh lebih dulu eksis dan jadi pengisi waktu bagi kawan-sekawan maupun keluarga. Contohnya adalah macam- macam permainan papan, yakni permainan dengan menggerakan sejumlah bidak di atas sebidang papan permainan. Pergerakan bidak-bidak tadi ada yang ditentukan melalui kocokan dadu, ada pula yang tidak, tergantung jenis permainannya.