Senin, 05 September 2011

Minum Kopi Itu Sehat atau Tidak Sih..

KOPI entah yang panas dan dingin merupakan minuman favorit berjuta orang di Dunia. Orang dari berbagai latar belakang melakukannya, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda.

Secangkir atau segelas kopi adalah memang merupakan kawan yang tepat saat rehat, "bahan bakar" menyenangkan saat berbincang, juga doping andalan kala harus begadang. Dr J Murdoch Ritchie dalam bukunya yang berjudul The Pharmacological Basis of Therapeutic, sebagaimana dicuplik di Majalah GAYA HIDUP SEHAT Edisi Khusus Kopi: A Passion of Coffee, menyebut bahwa kopi berkhasita menjadikan aliran pikiran lebih cepat serta jernih, pula mengusir kantuk dan lelah. Aktivitas motorik dan stimuli pancaindera pun jadi
lebih lancar dan konon tingkat kesalahan kerja bakal lebih sedikt. Ini semua karena berkah kandungan zat bernama kafein.

Hanya saja, kafein pun kerap dipandang sebagai zat yang menyimpan bahaya antara lain karena menimbulkan kecanduan. Alhasil, kopi karena kandungan kafeinnya lantas selalu dicap sebagai minuman tak sehat. Lebih lagi ketika kondisi kesehatan menurun, kopi segera disarankan untuk dilenyapkan dari daftar menu sehari-sehari.

Sehat tidaknya kopi untuk dikonsumsi ini mencapai perdebatan tak ada ujung selama berpuluh- puluh tahun. Hal ini lantas coba Tribun bincangkan dengan Dosen Ilmu Gizi di Poltekkes Kemenkes Keperawatan-Kebidanan Jambi, Daryono Mkes, pada Jumat (13/5/2011) siang. Ditemui di kediamannya di daerah Kebun Handil, Jelutung, Jambi, pria yang juga mengajar di Akbid Budi Mulia Jambi ini berbagi pengetahuannya mengenai kopi.

Imbangi Air Putih
Menurut Daryono, konsumsi tentu memiliki sejumlah kegunaan. Kopi diakui berkhasiat dalam stimulasi dan menjadi pelumas otot. Karena itu, kopi dapat mengurangi risiko kejang pada anak.

Di sisi lain, yang perlu diingat mengonsumsi kopi memang cenderung mengecilkan pembuluh darah jantung. Pada akhirnya, ini berimbah pada penambahan denyut jantung dan naiknya tekanan darah. Ini terutama terjadi ketika seseorang mengonsumsi kopi kental. Menurut Daryono, definis kental secara sederhana adalah ketika sesendok makan penuh bubuk kopi dicampurkan ke 200 mililiter air atau segelas air untuk menghasil segelas minuman kopi. Dengan efek konsumsi seperti tadi, kopi memang tidak disarankan untuk penderita penyakit-penyakit semacam infeksi kandung kemih, jantung koroner, maag, serta hipertensi.

"Konsumsi kopi yang tergolong sedikt asam untuk penderita kelainan lambung akan meningkat asam lambung meningkat, akhirnya gembung," kata Daryono mencontohkan efek mengonsumsi kopi bagi orang-orang yang tidak disarankan untuk mengonsumsinya. Lebih dari itu, ia mencontohkan bahwa konsumsi kopi berlebih oleh penderita penyakit lambung akan berakibat pula pada tertekannya empedu dan liver. Lalu, kombinasi antara konsumsi kopi yang berlebih dan oksalat memiliki potensi mencetuskan batu ginjal.

"Karena itu untuk mereka yang biasa minum kopi mesti diimbangi pula minum air putih banyak
jangan nahan kencing,"  ucap Daryono memberikan satu tip kecil supaya meminimalkan risiko batu ginjal karena konsumsi kopi.

300 Miligram Kafein
Berapa batas konsumsi kopi dan kafein yang aman, menurut Daryono, satu orang dengan lainnya memang tak sama. Itu tergantung jenis kopi yang dikonsumsi, juga kondisi kesehatan tubuh pengonsumsinya.

A Passion of Coffee sendiri menyebut bahwa sejauh ini belum ada laporan efek negatif dari konsumsi kopi hingg 300 miligram kafein. Sebagai informasi secangkir kopi umumnya mengandung 100 miligram kafein. Jadi 300 miligram kafein bisa dibilang setara dengan konsumsi tiga cangkir kopi.

Daryono sendiri dengam mengutip sebuah buku pegangan kuliahnya mengenai diet lantas merincikan kandungan kopi dari berbagai tipe kopi.  Drip coffe alias kopi saring memiliki kandungan kafein 115-117 miligram, espresso berkafein 100 miligram, brewed berkafein 80 miligram, decaf brewed berkafein 3-4 miligram, decaf instan berkafein 2-3 miligram

Hanya saja perlu diingat bahwa sejumlah makanan maupun minuman lain mengandung pula kafein dalam derajat yang bervariasi. Makanan-minuman tersebut antara lain permen, cokelat batangan, pil obat sakit kepala, hingga kola serta minuman energi. (yoseph kelik)


*Pernah dimuat di halaman 11 Tribun Jambi pada Minggu, 22 Mei 2011

Artikel Berkaitan

2 komentar: