BLOGGING LAGI...


"SIAPA di antara kalian yang punya blog? Coba tunjuk jari!"

Jurnalis senior Andreas Harsono pernah melontarkan pertanyaan plus instruksi kecil semacam ini. Itu terjadi dalam Pelatihan Menulis Narasi 2 untuk Wilayah Jambi, medio Februari 2011 lalu, tepatnya di tengah sesi tentang new media. Pelatihan menulis itu sendiri diselenggarakan di CD Training Centre Sungai Tapah, Tanjung Jabung Barat, Jambi, oleh Eka Tjipta Foundation (ETF) bekerja sama dengan Pers Mahasiswa Universitas Jambi, TROTOAR, serta PT Wira Karya Sakti (WKS).  Peserta pelatihan enam hari itu ada 20 orang termasuk saya. Dalam mengisi pelatihan tersebut, Mas Andreas didampingi oleh Fahri Salam, yang selama pelatihan itu mungkin lebih dipanggil sebagai Mister Bonga Bonga.

Kembali ke pertanyan Mas Andreas tentang blog, sekitar tiga per empat dari isi ruangan itu seingat saya lantas mengacungkan jari. Saya satu di antara yang turut mengacung. Jumlah orang yang berada di ruang kelas new media sore itu ada sekitar lima belas orang, sebagian besar peserta plus beberapa orang panitia dari TROTOAR dan ETF.

Namun, begitu Mas Andreas melanjutkan pertanyaannya tentang berapa banyak di antara kami yang memilliki blog rajin melakukan update, jumlah pengacung susut drastis, tersisa tiga saja kalau tak salah. Kali ini, saya tak lagi termasuk pihak pengacung.

Jalan di Tempat
Hingga Februari 2011 itu, saya memang blogger yang sangat jarang memerbarui isi blog saya. Antara 2006 sampai dengan 2009, saya telah beberapa kali memiliki blog. Semuanya pada akhirnya berumur pendek. Penyebabnya bermacam-macam mulai dari kontinuitas menulis yang tak terjaga, penyedia layanan blog yang mendadak menghentikan operasinya, hingga lupa sama sekali password. 

Selain itu, terhadap blog-blog saya dari periode  2006 sampai dengan 2009 itu, saya sering tidak punya konsep yang cukup jelas tentang mereka. Kala itu, setiap membuat suatu blog rasanya semuanya datang dari pikiran yang sangat spontan "mau punya blog", tetapi selanjutnya tetap tak tahu atau lebih tepatnya mungkin malas mencari tahu tentang bagaimana mengelola blog yang baik. Waktu itu, saya setiap memiliki blog saya juga akhirnya jadi bingung mau mengisi blog saya dengan tulisan semacam apa, mau menjadi sebuah blog pribadi yang memuat sekian macam genre tulisan atau memilih fokus di tema tertentu. Semua kebingungan itu pada akhirnya memang membuat blog-blog saya dari masa lalu selalu selalu jalan di tempat atau boleh dibilang lantas tewas.

Blog saya yang terakhir sebelum ini yakni yosephisme.wordpress.com merupakan contoh kasusnya. Blog itu cuma saya isi dengan tiga tulisan pada Februari 2009, lalu setelah itu saya anggurkan sama sekali.    

Nah, hari ketika Mas Andreas memberi sesi tentang new media dan blogging dalam Pelatihan Narasi 2 sejauh ini agaknya saya ingat sebagai hari paling mencerahkan sepanjang 2011. Secara cerdas, Mas Andreas menerankan pentingnya memiliki blog, juga menjelaskan bagaiman menata dan mengelola blog menjadi menarik lagi efektif. Bagian yang paling saya ingat dari penjelasan Mas Andreas ketika itu adalah soal menciptakan blog yang disertai spirit dasar membebaskan orang untuk menjelajah kemana saja, termasuk pergi blog-blog dan situs-situs lain. Contoh sederhanya adalah dengan tebaran pilihan link dan klik ke blog lain.

Saya juga masih mengingat kata-kata Mas Andreas kepada para kelompok peserta pelatihan yang berlatar belakang jurnalis dan praktisi. Itu berarti ditujukan kepada Bang Jogi Sirait, Kak Lili M Rambe, Bang Wily Marlupi, Bang Afrizal, pasangan suami istri Herma Yulis dan Putri Soraya Mansyur,  Riki Sufrian, Dion Eprijum, juga saya. Kata Mas Andreas ketika itu, blog adalah tempat penyimpanan dan berbagi untuk karya-karya tulis kami selama bekerja. Karena itulah blog perlu kami pikirkan secara serius.


Berkedip-Kedip
Kata-kata Mas Andreas sore itu mengingatkan saya kembali teringat kepada antusiasme dalam soal blogging dari Mas Heru Prasetia dan Bosman Batubara, dua senior saya di Lafadl Initiatives, kantor lama saya dulu di Jogja. Saya juga teringat pengalaman mampir di beberapa blog, baik itu milik teman ataupun milik orang-orang yang belum pernah saya temui langsung sosoknya di dunia nyata, lalu menemukan tulisan-tulisan keren di sana. Terbayang semua itu, kata-kata "wah pengen juga punya blog dan tulisan-tulisan begitu" lantas berkedip-kedip di kepala saya.

Pulang dari pelatihan di Sungai Tapah itu, niat untuk memiliki blog yang berumur panjang pun muncul kembali dalam diri saya. Karena saya sudah lupa password dan bahkan e-mail yang saya pakai untuk blog lama saya yang terakhir, pilihan realistis saya tentu saja bikin blog baru. Blog yang benar-benar fresh sepertinya juga lebih cocok untuk menjadi ladang bagi semangat baru saya.

Namun, saya tak langsung membuatnya. Saya baru membuat dan mengaktifkan blog baru yosephkelik.blogspot.com ini pada Agustus 2011 atau enam bulan setelah berakhirnya Pelatihan Menulis Narasi 2. Biasalah, saya memang orang yang gemar menunda-nunda. Hanya saja, kalau boleh saya berapologi, penundaan itu adalah juga karena saya merasa memikirkan konsep dari blog ini seperti apa sebaiknya. Saya tak ingin blog ini bernasib seperti blog-blog saya sebelumnya yang sekadar berumur singkat. Karena itu doakan saya ya agar tidak kehilangan antusiasme kepada blog baru ini.

Empat Kategori Besar
Oh ya, pada akhirnya saya putuskan untuk menjadi blog pribadi saya ini sebagai sarana melakukan dua hal. Pertama, blog ini akan saya jadikan penampungan utama bagi tulisan-tulisan lama saya, entah itu yang pernah dimuat di koran dan situs tempat saya bekerja, tulisan dari pekerjaan saya di kantor-kantor sebelumnya, tulisan dari blog lama dan notes Facebook yang masih pantas untuk diselamatkan, hingga coret-moret saya dari beberapa buku catatan maupun kertas. Hal pertama ini agaknya merupakan hal yang mendominasi fase-fase awal dari blog ini. Saya mengumpulkan mereka di blog ini dalam kategori bernama DIBUANG SAYANG... . Daftar tulisan-tulisan yang termasuk  dalam kategori ini dapat dilihat di page DIBUANG SAYANG... di blog ini.

Namun, saya berharap hal pertama tadi pada akhirnya akan dapat diimbangi atau bahkan digeser oleh pengerjaan tulisan untuk tiga kategori lain. Dengan demikian,  pada akhirnya blog ini memiliki tulisan-tulisan yang terklasifikasi dalam empat kategori. Jika tulisan-tulisan itu benar-benar baru, memang dimaksudkan sedari awal menjadi isi blog ini, maka saya menampung mereka dalam kategori CELOTEH. Tulisan-tulisan yang masuk kategori ini adalah pula tulisan bertema bebas dan spontan, ringan, menjurus iseng, serta tidak mengusung data-data berat. Basis penulisan narasi, deskripsi, dan argumentasinya lebih banyak mengandalkan memori saya pribadi. Selain itu, untuk tulisan-tulisan yang benar-benar fresh, saya membuat lagi dua buah kategori yakni OMONG SOKONG dan DARI TEPI LAPANGAN.

OMONG SOKONG merupakan plesetan positif dari istilah "omong kosong". Kategori ini nantinya berupa tulisan-tulian yang lebih berat ketimbang CELOTEH, cenderung berisi pemikiran dan perenungan yang lebih mendalam, disampaikan dengan data-data yang cukup, juga mewakili pandangan yang saya punyai maupun saya percayai. Harapannya, OMONG SOKONG dapat menghadirkan pemikiran baru atau alternatif, atau setidaknya mengingatkan kembali orang kepada hal-hal yang terlupakan, yang pada akhirnya memberi manfaat meski secuil bagi orang lain. Itulah kenapa nama kategori ini adalah OMONG SOKONG, serangkaian omong yang berfaedah bagi orang lain, bukan omong kosong yang sekadar membuang-buang waktu  

DARI TEPI LAPANGAN adalah satu kategori yang nantinya secara spesifik menampung tulisan-tulisan bertema olah raga. Saya bayangkan isinya nanti bakal banyak diisi artikel ringan soal sepakbola, juga beberapa olahraga lain yang punya cukup kedekatan emosional dengan saya, serta cukup saya pahami seluk beluknya, contohnya bulutangkis, catur, dan lari. Saya memberi nama kategori ini DARI TEPI LAPANGAN karena menulis dari kacamata seorang penonton, orang yang duduk atau berdiri di tepi lapangan saat pertandingan berlangsung. Saya pun berharap kategori terakhir ini nantinya dapat saya sapih menjadi satu blog tersendiri khusus olahraga atau paling tidak 

Ah, ternyata saya sudah terlalu cerewet di bagian ini. Rasanya, kalau membaca lagi semua uraian di atas, gagasan saya soal ngeblog sepertinya terlalu kemaruk ya... Tapi, ya biarlah, kita lihat saja seperti apakah saya nanti memang sanggup memenuhi rencana-rencana kemaruk saya tadi. Ciao...


yoseph kelik, 26-09-2011, dengan penambahan pada 29-10-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar