Jumat, 30 November 2012

Menyelundupkan Sepeda ke Dalam Kereta


Oleh Yoseph Kelik
KERETA api Prameks (foto diambil dari republika.co.id)

"LAIN kali nggak boleh ini, Mas. Ini hanya untuk penumpang, bukan angkutan barang."

Kata-kata hardikan ini meluncur dari bibir seorang petugas Polsuska berkumis melintang. Nadanya cukup tajam. Tertuju kepada saya yang memilih memasang tampang bloon.

Hardikan si petugas polsuska itu sendiri bukannya tanpa sebab. Sabtu sore di pertengahan April 2009, di dalam Kereta Api Prameks Jogja-Solo, tempat si bapak berkumis melintang itu berdinas, saya memang melalukan sebuah "kenakalan kecil".

Bukan, bukan mencopet atau kedapatan nggak beli karcis.

Minggu, 25 November 2012

Merinding Sekaligus Antusias karena Fix You

Oleh Yoseph Kelik


FIX You itu lagu Colplay yang selalu bikin saya merintusias...: merinding sekaligus antusias... . Itu selalu saya rasa, entah ketika cuma mendengarnya sambil lalu, entah ketika menyimaknya sungguh-sungguh. Berlaku untuk versi lagu, instrumental, video klip, juga versi cover oleh penyanyi lain.

Apa anda merasakan hal yang sama?

Tambahan Serotonin
Durasi Fix You itu dari awal sampai akhir 4 menit lebih 55 detik. Hampir lima menit. Namun, meluangkan waktu hampir lima menit lebih tepatnya lagi paling tidak hampir lima menit untuk menyimak Fix You  adalah "pemborosan" waktu yang tak perlu disesali.

Jumat, 23 November 2012

Kekerasan, Penindasan, dan Stockholm Syndrome Komunal


Oleh Yoseph Kelik



DALAM psikologi populer ada istilah stockholm syndrome. Itu adalah untuk menyebut suatu fenomena ketika korban penculikan malah menjadi bersimpati, memiliki penilaian positif, hingga loyal dan membela penculiknya.

Menurut saya, stockholm syndrome itu ternyata tidak cuma berlaku untuk kasus-kasus dengan korban individual atau berjumlah sedikit orang. Stockholm syndrome itu rupanya bisa saja terjadi untuk kasus- kasus dengan korban bersifat komunal alias berjumlah sangat banyak. Termasuk dalam hal ini adalah berlaku dalam skala suku/etnis hingga bangsa.

Pada stockholm syndrome dengan korban-korban bersifat komunal, kasus penculikannya tak bisa lagi dimaknai harafiah. "Penculikan" bertransformasi menjadi kejahatan-kejahatan lain yang berskala jauh lebih besar. Contohnya adalah kekerasan massif atau terus-menerus hingga kejahatan kemanusian luarbiasa semacam genosida.

Dalam versi saya, stockholm syndrome komunal adalah kondisi ketika suatu komunitas tertindas kemudian meniru perilaku penindasnya.

Selasa, 20 November 2012

Jatuh Cinta Kepada Top Gear Itu Sesuatu Banget

Oleh Yoseph Kelik

TRIO Presenter Top Gear: Richard Hammond, Jeremy Clarkson, dan James May, plus test driver The Stig di latar belakang. (foto dari starpulse.com)

NAMA mereka Jeremy Clarkson, Richard Hammond, dan James May. Bagi para penggemar Top Gear, program otomotif produksi stasiun televisi plat merah Inggris, BBC, tiga nama tadi tentunya tak asing. Ya, Clarkson, Hammond, serta May, adalah trio presenter di acara Top Gear.

Perkenalan pertama saya dengan tiga Englishman itu terjadi sekitar 2005 atau 2006. "Belajar" nonton Top Gear pas tahun itu saya lakukan via siaran stasiun televisi pertama milik keluarga Bakrie, ANTV. Seingat saya, ANTV kala itu baru saja melakukan perombakan besar program-program acaranya, pula mengganti logo. Nah, satu program baru dihadirkan waktu itu adalah Top Gear.

Jumat, 09 November 2012

Jelajah Seafood di Kuala Tungkal


Oleh Yoseph Kelik


PARI bakar
KUALA Tungkal si ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) boleh jadi sebuah kota yang kecil saja ukurannya. Penduduknya total sekitar 50 ribu orang saja. Berkeliling setiap sudut dan ujungnya pun mungkin cukup dikhatamkam dalam waktu sejam atau sejam setengah.

Namun, kota yang berjarak sekitar 130 kilometer arah timur laut Kota Jambi ini sebenarnya memiliki  spot-spot kuliner menarik. Itu  terlebih lagi dalam soal hidangan laut alias seafood. Maklumlah, kota ini terletak di muara Sungai Pengabuan dan tergolong pula kota pelabuhan

Sepuluh hari lamanya di tengah Oktober 2012, dari tanggal 12 siang sampai dengan tanggal 21 malam, saya sempat berada di kota bandar kecil di pantai timur Sumatera ini. Saya berada di kota yang bisa dijangkau dengan perjalanan mobil selama sekitar tiga jam dari Kota Jambi itu dalam rangka penugasan dari kantor tempat saya bekerja.

Selama di sana, saya tentu saja meluangkan waktu menyambangi tempat-tempat makan penyedia olahan seafood. Mumpung kan... Itu antara lain saya sempatkan bersama sejumlah rekan pada Jumat malam, 12 Oktober, juga pada tiga hari terakhir mulai Jumat siang, 19 Oktober  sampai dengan Minggu sore, 21 Oktober. Tercatat sekitar lima spot kuliner yang saya sambangi ketika itu. Aneka hidangan dari mulai kerang tumis, cumi asam pedas, ikan senangin goreng, hingga ikan pari bakar sempat saya jajal ketika itu.

Minggu, 04 November 2012

Agar Sungguh Jadi Tempat Mencerdaskan dan Mencerahkan

Oleh Yoseph Kelik



Siswi dari Amrik
SAAT itu bulan Mei 2011, jelang masa Ujian Nasional (UN). Seorang kawan sekantor meliput di SMP Negeri 1 Jambi, sebuah SMP favorit di Kota Jambi. Selain mewancarai kepala sekolah dan beberapa guru, mengumpulkan cerita tentang persiapan yang dilakukan SMP tersebut guna menghadapi UN sang penentu kelulusan para murid kelas IX.

Lalu, kawan itu ternyata menemukan satu di antara ratusan murid SMP Negeri 1 Jambi yang ternyata berkewarganegaraan Amerika Serikat, lahir dan memang besar di negara paman Sam itu.