Senin, 05 Desember 2011

Ikan Senggung dan Eksotisme dari Kesederhanaan (Sebuah Tulisan tentang Makanan Khas Jambi)

Oleh Yoseph Kelik


IKAN senggung ketika dimasak di atas bara kecil.
(foto oleh Hanif Burhani, diambil dari situs tribunjambi.com)
LEBIH baik jangan coba mencari menu ikan senggung di berbagai restoran atau warung makan di Kota Jambi. Hampir pasti adalah perjuangan sias-sia yang bakal membikin anda pusing tujuh keliling.


Menu olahan ikan ini memang tidak tersedia di restoran maupun warung makan umumnya. Namun, saya rasa anda tak bakal menyesal jika sampai bisa mencicipi menu khas Jambi ini, yang memang terbilang istimewa dari segi cara masaknya tersebut.

Minggu, 04 Desember 2011

Kocaknya Ernest Bersambung Sembilan Lagu dari Ello


Oleh Yoseph Kelik

ELLO ketika tampil di New Grand Club Jambi pada Minggu, 4 Desember 2011, dini hari
(Foto oleh Hanif Burhani, diambil dari situs tribunjambi.com)

HOME band bervokalis dua perempuan berok pendek dan seorang pria bertopi fedora itu undur dari panggung New Grand Club Jambi ketika Sabtu, 3 Desember 2011, tinggal berusia sekitar semenit.  Terima kasih kepada mereka. Aksi rancak mereka selama sekitar sejam sejak pukul 23.00 lumayan memanaskan suasana event ELECTROVISION malam itu.

Senin, 21 November 2011

Joker yang Menang, Batman jadi Pecundang

Oleh Yoseph Kelik


PARA pemain timnas U23 Indonesia sehabis dikalahkan Malaysia pada Final SEA GAMES XXVI
(Foto diambil dari mediaindonesia.com)


SAMA-sama di Senayan, juga sama-sama kalah adu penalti. Itulah nasib serupa tim nasional sepakbola Indonesia pada SEA GAMES XXVI 2011 dengan pendahulunya dari 14 tahun lalu, tim nasional SEA GAMES XIX 1997.

Rabu, 16 November 2011

Ancelotti Tak Lagi Banyak Mencari

Bagian Ketiga dari Tiga Tulisan Profil Tentang Carlo Ancelotti


Oleh Yoseph Kelik

VERSI tua dan muda dari Carlo Ancelotti (foto diambil dari static.guim.co.uk)
SAYANGNYA untuk sementara ini, saya dan juga anda sedang tak bisa menyaksikan Ancelotti meracik taktik untuk sebuah tim di jagat sepakbola. Sejak dipecat Roman Abramovich dari kursi pelatih Chelsea pada akhir musim 2010/2011, Carletto memilih mengambil cuti dari keriuhan dunia sepakbola yang juga penuh tekanan. Medio November 2011 ini, Carletto memilih menolak tawaran menukangi klub Prancis Paris Saint Germain (PSG), satu di antara klub Eropa yang sedang ambisius membangun kekuatan setelah beroleh suntikan petrodolar berlimpah dari bangsawan Arab, sama halnya seperti Manchester City di Liga Primer Inggris dan Malaga di Liga Primera Spanyol.


Saya sendiri sekarang seorang yang curiga bahwa sebenarnya tak banyak lagi yang dicari oleh Ancelotti di dunia sepakbola. Ia memang merilis buku autobiografi berjudul Preferisco la Coppa alias I Prefer the Cup, tapi dugaan saya, Ancelotti sebagai pelatih sejatinya tak selapar piala sebagaimana Fergie atau Mou.

Ancelotti dan Hasil-Hasil Dramatik

Bagian Kedua dari Tiga Tulisan Profil Tentang Carlo Ancelotti


Oleh Yoseph Kelik

ANCELOTTI dan skuad Milan dalam perayaan kemenangan Liga Champions 2002/2003
(foto dari dailymilan.com) 
MUSIM-musim Milan di bawah kepelatihan Ancelotti masih saya ingat juga kerap diwarnai peragaan kemenangan dramatik dan mematikan di kancah Eropa. Yang saya sebut di sini sebagai kemenangan dramatik adalah kemenangan-kemenangan yang diraih I Rossoneri setelah sebelumnya didahului oleh hasil mengecewakan, kalau tidak bisa disebut hasil yang buruk. Kemenangan-kemengan dramatik itu bagi saya adalah pula pengingat tentang kedahsyatan kemampuan Ancelotti dalam meracik taktik. Kemenangan-kemenangan yang dihasilkan lewat cara membalikkan keadaan itu tentu datang gabungan otak brilian, naluri peka, syaraf baja, hingga hitung-hitungan yang tidak konvensional. Taktik-taktik Ancelotti dalam pertandingan-pertandingan krusial itu ibarat seorang pejudo, yang awalnya terlihat dalam posisi terdesak, namun ternyata malah mampu melakukan gerakan mematikan terhadap lawannya di detik-detik terakhir.

Selasa, 15 November 2011

Kata Tompi, Jambi Mestinya Punya Gedung Pertunjukan yang Bagus

Oleh Yoseph Kelik

TOMPI saat manggung dalam event JAZZ MOMENT di RCC Jambi, 12 Juli 2011
(foto oleh Hanif Burhani)
TOMPI sang penyanyi jazz papan atas Indonesia menghibur seribu lebih penonton di Ratu Convention Center (RCC), Broni, Kota Jambi pada Selasa (12/7) malam. Itu semua berlangsung dalam sebuah konser bertajuk JAZZ MOMENT Featuring Tompi yang diselenggarakan Warzone Entertainment. Suara khasnya, yang antara lain konon terbentuk dari hasil pengaruh  tradisi mengaji Al Quran ala orang Aceh, menaikturunkan emosi penonton, mendatangkan tepuk tangan hingga gelak tawa dan jerit histeris penonton berulang kali.

Senin, 14 November 2011

Tidak Pernah dan Tidak Mau Ditekan-Tekan (Sebuah Tulisan Profil Ringan tentang Lala Karmela)

Oleh Yoseph Kelik


Foto oleh Hanif Burhani
Layout oleh Dafid Dwi Daliawan
GERINCING samar plus bunyi klok...klok...klok...mengiringi kedatangan Lala Karmela di kamar 404 Grand Hotel Jambi. Gerincing datang dari gelang keemasan berbentuk tabung yang melingkari pergelangan tangan kirinya, sedangkan suara mirip ketukan bersumber dari langkah sepatu hak tinggi.

"Maaf ya lama nunggunya... ." Perempuan 26 tahun bernama lengkap Karmela Mudayatri Herradura Kartodirdjo tersebut menyapa seraya tersenyum. Di atas meja kredenza pojok kamar, gadis bertubuh mungil asal Jakarta ini  meletakkan sabak elektroniknya dengan hati-hati. Tangannya lalu terulur menjabat tangan Tribun.

Malam itu, satu di antara penyanyi yang mendendangkan Kita Bisa, lagu tema SEA Games XXVI Palembang  dalam versi video klipnnya di televisi ini tampak cantik, dengan rambut terkuncir kuda, juga dalam balutan paduan rok gembung merah muda serta baju hitam tanpa lengan. Satu sabuk kecil berwarna biru muda terlihat melingkar pada pinggangnya yang ramping.

Menari di Atas Meja
Kala itu, Jumat (4/11) yang masih teramat muda, berumur sejam pun belum. Dalam waktu 45 menit kemudian, penyanyi yang lebih dulu ngetop di Filipina, negeri kelahiran bundanya, itu lantas naik panggung di Grand Club di lantai 5 Grand Hotel. Di sana dan bersama DJ Bone, Lala menjadi penampil spesial acara musik ELECTROVISION, yang merupakan rangkaian tur sejumlah DJ kenamaan dan penyanyi kaliber nasional ke delapan kota di Indonesia sejak 29 Oktober lalu.

Rabu, 09 November 2011

Ancelotti dan Formasi Ber-playmaker Majemuk

Bagian Pertama dari Tiga Tulisan Profil Tentang Carlo Ancelotti


Oleh Yoseph Kelik

CARLO Ancelotti dan trofi Liga Champions 2007 yang dimenanginya bersama skuad AC Milan di Athena , 23 Mei  2007 
(foto diambil dari  www.dailymail.co.uk)

MENYEBUT maupun membaca nama pria Italia ini selalu memunculkan semacam desiran rasa hormat di dada saya. Itu berlaku pada apa pun versi namanya yang muncul: Carlo Ancelotti yang merupakan nama lengkapnya, sekadar Ancelotti yang merupakan nama belakangnya, juga Carletto yang merupakan julukan akrabnya.

Kamis, 03 November 2011

Kiat Memilih Sikat Gigi yang Tepat

KINI, di pasaran beredar aneka jenis sikat gigi. Selain memiliki bentuk dan warna yang elok, sikat-sikat gigi itu disebut para produsennya masing-masing memilik sekian kelebihan fungsinya berdasarkan rancangannya yang mutakhir, baik itu dalam soal gagangnya hingga bulu sikatnya.

SIKAT gigi (foto diambil dari id.wikipedia.orgwiki/Sikat_gigi)
Soal gagang pegangan contohnya, ada yang memiliki gagang sedikit melengkung ke belakang, ada pula yang tertekuk sekian derajat ke depan. Lalu, untuk bulu sikat, jika dulu semua rata, maka sekarang pilihan jauh lebih bervariasi. Ada sikat gigi dengan bagian bulu sikat yang memiliki penampang bergerigi seperti gergaji. Ada yang memiliki sedikit lengkungan mencuat di bagian ujung. Ada pula yang dilengkapi semacam karet yang konon mampu membersihkan gigi lebih maksimal. Ada juga merk yang menawarkan sikat gigi dengan penampang bulu bagian atas berbentuk angka delapan. Kemudian jika lanjut ke  bentuk kepala sikat, umumnya memang memiliki ujung membulat. Namun, ada pula merk yang menawarkan bentuk mengecil ke depan sehingga menyerupai segitiga.

Aduh kalau melihat tawarannya, pokoknya orang bisa cukup lama tertahan di rak pajang sikat gigi di supermarket... .

Senin, 31 Oktober 2011

Peti Besi Ajaib

ANDREA Hirata pernah menyebut benda ini sebagai benda ajaib. Sebutan demikian dilontrakan penulis kelahiran Pulau Belitung itu melalui tulisan di bagian tengah novel perdananya yang luar biasa laris, Laskar Pelangi. 
BUS Surat di depan Kantor Pos Pemeriksa (Kantor Pos Besar) Kota Jambi.

Menurut  Andrea, keajaiban si benda berbentuk peti besi itu adalah dalam soal kemampuannya menghantarkan hingga ke tempat-tempat jauh benda-benda berbahan kertas, yang dicemplungkan ke dalam badannya melalui celah memanjang di sisi mukanya. Sebut Andrea, semua benda kertas yang dimasukkan ke dalam peti itu bakal sampai ke tempat manapun di Indonesia dalam hitungan tiga hari sampai dengan dua minggu.

Agar si peti besi ajaib mampu mengantar hingga tempat yang dituju ada dua macam syarat.

Jumat, 28 Oktober 2011

Kloset Duduk

Oleh Yoseph Kelik

SAYA kali pertama menginjakkan kaki di Kota Jambi hampir dua tahun lalu. Dua puluh dua bulan silam tepatnya.

Awal Desember 2009 itu, saya datang ke Ibukota Provinsi Jambi ini bersama delapan orang teman, sesama calon wartawan baru untuk calon jabang bayi Harian Pagi Tribun Jambi yang baru akan terbit empat bulan kemudian. Delapan orang teman seperjalanan dan seperjuangan saya itu, hasil pelatihan dua bulan di Bandung, terdiri dari lima reporter yakni Duanto, Bandot, Jari, Bony, serta Habibie, juga tiga fotografer yaitu Hanif, Prast, dan Taufan. Dua desainer grafis sesama peserta pelatihan di Tribun Jabar, Suud dan Prima, dititipkan lebih dahulu di Tribun Lampung

SEBELAS alumnus pelatihan wartawan di Bandung berfoto bersama dengan  Pak  Cecep, Mbak Hasanah, dan Mbak Dwi di depan Grha Tribun Jabar, Bandung (foto oleh Hanif Burhani)

Karat di Sayap
Kami bersembilan sampai di Jambi dengan menunggang

Selasa, 25 Oktober 2011

Wonogiri, dari Peta Naik ke Hati (4: Solo Coret)

KOTA Wonogiri dan Gunung Gandul (foto dari
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=520809&page=34)
Bagian Keempat dari Lima Tulisan


JIKA kini dilihat dari udara, Kota Kabupaten Wonogiri membentuk semacam huruf Y. Bagian awal kota ini, yang berkembang dari awal abad XX sampai dengan sekitar tahun 1980-an adalah kaki si huruf Y, terhampar dari utara ke selatan. Sejak 1980-an perkembangan kota ini lantas cenderung bercabang ke dua arah. Cabang pertama mengarah ke utara dan barat laut alias mengarah ke Sukoharjo dan Solo, cabang kedua mengarah ke timur alias ke arah Ponorogo. Sumbu dari huruf Y itu sendiri adalah Ponten,

Wonogiri, dari Peta Naik ke Hati (3: Sebuah Kabupaten Berbukit-Bukit Kapur)



BUKIT kapur di tepi jalan raya antara Kota Kabupaten Wonogiri dan Kota Kecamatan Wuryantoro
(foto diambil dari  wartaparanggupito.blogspot.com)

Bagian Ketiga dari Lima Tulisan


DAERAH kurang air, tandus, juga penuh dengan bukit-bukit kapur. Rasanya demikian gambaran minus yang kerap segera melintas di bayangan orang dari luar Wonogiri begitu mendengar kata Wonogiri, kabupaten tempat saya berasal. Saya sendiri secara pribadi tak cuma sekali dua kali menemukan secara langsung kejadian semacam itu, yaitu yang menunjukkan atau paling tidak mengindikasikan adanya stereotip minus tentang Wonogiri. Biasanya itu terjadi ketika saya memberitahu teman atau memerkenalkan diri kepada kenalan baru sebagai seorang yang berasal dari Wonogiri.

"O...Wonogiri. Eh, itu yang sering kekeringan ya?" ucap beberapa dari mereka.

Selasa, 27 September 2011

Wonogiri, Dari Peta Naik ke Hati (2: Cerita tentang Manyaran)


Kantor Kecamatan Manyaran
Bagian Kedua dari Lima Tulisan


SEBAGAIMANA Desa Bero saya, kecamatan tempat saya lahir dan tumbuh dewasa yakni Manyaran merupakan sebuah daerah yang bisa dikatakan tanggung. Tak ada keunggulan signifikan darinya. Meski bukan daerah tandus, daerah tersebut jelas bukan merupakan daerah lumbung pertanian, apa lagi memiliki sawah-sawah cantik layaknya di Ubud Bali. Sawah sih ada, tapi tak seberapa luas. Kebanyakan adalah sawah-sawah tadah hujan yang ada di sekitar tepian sungai-sungai kecil yang cuma berair deras di musim penghujan. Sungai-sungai itu pada puncak musim kemarau juga bakal cuma berair pada bagian lubuk-lubuknya. Antara satu lubuk ke lubuk lainnya, air menghilang. Kalaupun ada, itu hanya berupa selokan kecil yang sudah sangat ogah-ogahan mengalirkan air.

Kecamatan yang Tersudut
Kota kecamatan Manyaran tak setiap hari ramai. Momen ramai adalah pada hari pasaran sepekan sekali, juga sekitar Lebaran ketika para perantau asal kecamatan itu sedang mudik. Kios-kios toko di Manyaran sih lumayan banyak. Pasar tradisionalnya yang kira-kira seukuran satu lapangan bola lumayan ramai, terlebih pada hari pasaran ketika aktivitas jual beli lantas menyempitkan jalan raya di depan pasar hingga separo ukuran semula. Namun,

Wonogiri, Dari Peta Naik ke Hati (1: Cerita tentang Bero)




Pasar Desa Bero
Bagian Pertama dari Lima Tulisan


"RUMPUT pekarangan tetangga selalu terlihat lebih hijau ketimbang rumput pekarangan sendiri."


Ungkapan populer satu ini tentulah pernah anda dengar. Nah, kalau saya punya versi lain dari ungkapan tadi, masih mirip-mirip sih. Versi lain dari saya itu berbunyi "kampung halaman orang terlihat lebih indah ketimbang kampung kita sendiri."Jika dibanding ungkapan aslinya, versi dari saya besar kemungkinan bukan sesuatu yang familiar bagi anda. Tapi, saya harap anda mau berbaik hati memaklumi, setidaknya untuk tulisan ini...he..he...he....


Arti Kampung Halaman
Namun,sebelum terlalu jauh, perbolehkan saya mengajak anda berbincang lebih dahulu tentang "kampung halaman" yang saya maksudkan di sini. Seperti umumnya, istilah tadi merujuk kepada daerah asal atau tempat lahir dan dibesarkan.


Hanya saja, saya di sini mengartikannya dalam versi yang luas. Kampung halaman di sini dapat dimaknai sebagai

Senin, 26 September 2011

Nasi Minyak Kari di Malam Jumat

TIKAR dari bahan terpal warna hitam terlihat tergelar di sayap kanan bagian dalam Masjid Raya Magat Sari, Kawasan Pasar Jambi. Terpal itu membentuk satu jalur memanjang yang melintang di atas lantai berkarpet biru tua gelap bergaris-garis kuning.

Dua orang pria paro baya secara bergantian hilir mudik di area bertikar terpal. Mereka menaruh air mineral kemasan gelas di bagian tepian kiri-kanan tikar tersebut. Seorang pria berusia bercelana hitam, berbaju koko putih, serta berpeci putih berdiri mengawasi dua orang tadi dan apa yang mereka lakukan dari jarak sekitar empat langkah. Ia merupakan Haji Abubakar Ahmad, Sekretaris Pengurus Masjid. Sore itu, mereka merupakan bagian dari pihak pengurus masjid yang memersiapkan hidangan buka puasa bersama.

Hari ketika saya berdiri dan mengamati dari satu sudut Masjid Raya Magat Sari itu adalah Kamis, 4 Agustus 2011 sekitar pukul 17.30. Bulan puasa tahun 1432 Hijriyah memang masih sangat muda saat itu, usianya belum sampai sepekan.

Jumat, 23 September 2011

Sewot Gara Gara "Kebaya" Kate Middleton



SEORANG kawan saya pada penghujung April 2011 lalu, pernah menulis beberapa kalimat bernada sewot sebagai status Facebook-nya. Hari saat ibu satu putri tersebut menulis status bernada sewot itu adalah satu atau dua hari setelah upacara pernikahan Pangeran William dengan Kate Middleton.

Oh, tapi jangan salah, penyebab sewot perempuan yang kini berusi 24 tahun itu bukanlah karena dia merupakan satu di antara wanita iri terhadap keberhasilan Kate Middleton "menyeret" Pangeran William ke depan altar. Penyebab sewot istri seorang teman dekat saya selama kuliah di Jogja itu adalah

Rabu, 21 September 2011

Jangan Sampai Hati Terlalu Terforsir untuk Membuangnya


MENGONSUMSI multivitamin dan suplemen makan menjadi bagian lazim dalam kehidupaan manusia zaman ini. Multivitamin menjadi pilihan instan, mudah, juga lengkap untuk memeroleh asupan beraneka vitamin dan mineral. Cukup telan atau tenggak sesuai dosisnya, maka kebutuhan tubuh paling tidak dalam sehari pun langsung tercukupi. Ini konon bakal sangat membantu menjaga vitalitas badan pengonsumsinya, juga tentunya membantu menjalankan seabreg aktivitas.

Soal mengkonsumsi multivitamin dan suplemen makan ini pun lantas menjadi gaya hidup yang citra positifnya direproduksi melalui media massa. Maka,

Bekas Tempat Dugem dan Bendera Berumur Pendek


HINGGA tujuh windu silam, bangunan lawas bercat putih itu menyandang nama yang terdengar begitu Eropa. Societet Concordia, demikianlah nama asli bangunan yang didirikan tahun 1895 itu.

Dahulunya, gedung yang menjadi satu di antara tetenger Kota Bandung ini merupakan tempat eksklusif yang pernah cuma bisa diakses oleh orang-orang Kulit Putih, khususnya lagi para meneer-mevrouw

Selasa, 20 September 2011

Tanpa Jersey Bukan Penggemar Sejati...

JULUKAN sebuah tim sepakbola kerap berkaitan dengan pilihan warna serta motif kostum kebanggan mereka. Ini berlaku untuk level klub maupun level tim nasional (tim nasional). AC Milan berkostum utama motif strip vertikal selang-seling merah dan hitam, berjulukan I Rossoneri  alias  Si Merah Hitam dalam bahasa Italia; Manchester United berkostum utama kaos merah berjulukan The Red Devils alias Setan Merah;  Liverpool berkostum utama kaos merah- celana merah, berjulukan The Reds; Timnas Prancis dan klub Chelsea berkostum utama kaos biru , masing-masing memiliki julukan Si Biru yakni Les Bleus dan The Blues; Real Madrid yang berkostum utama kaos putih-celana putih memiliki sebutan dalam bahasa Spanyol Castilia, Los Blancos, yang berarti Si Putih.

Kostum tim atau yang lazim disebut sebagai jersey kerap menjadi simbol identitas dan kebanggan sebuah tim, termasuk di mata para penggemar beratnya. Saking cintanya, setiap tim berganti model jersey, biasanya

Sapi-Sapi Bersuara Macho

SAPI ternyata adalah hewan yang boleh dibilang sering nongol di tivi. Di antara sekian banyak sapi, yang paling kerap tampil adalah jenis sapi perah bertubuh belang hitam putih. Kala berseliweran di tivi, sapi nongol baik dalam versi asli, yakni lengkap berdaging, bisa berak dan kencing, juga punya hasrat untuk kawin. Namun, bisa juga dalam versi "jadi-jadian", yakni diwujudkan dalam rupa animasi, boneka, atau setidaknya lenguhan moo-nya yang khas lantas disulihsuarakan dengan suara manusia.

Ingat dengan sapi bernama Piko dalam program tivi anak tahun 90-an, "Si Komo"? Hmm, atau pernah lihat juga figur sapi yang bisa berakrobat di iklan keju "Kraft"? Nah, sapi-sapi semacam itu yang saya sebut sebagai sapi "jadi-jadian". Sapi versi semacam ini

Candi Muaro Jambi Seharusnya Tak Cuma Jualan Bata Merah



KHUSUSNYA pada hari libur serta akhir pekan, kesadaran terhadap adanya jarak 12 abad antara zaman pendirian Candi Muaro Jambi dan abad XXI saat ini akan begitu kuat menyapa. Lalu lalang pengunjung, juga celoteh serta aksi foto narsis mereka adalah penyebabnya.

Hal tersebut terutama terjadi di sekitar Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Tinggi I, juga tepian Kolam Telagorajo. Adanya penambahan fasilitas becak dan sepeda kemudian mendorong sebagian pengunjung agak beringsut lebih jauh melanjutkan jelajah mereka hingga Candi Kembar Batu dan Candi Astano di bagian timur komplek.

Pemugaran dan penggalian di sekitar Candi Kedaton, yang kemudian

Cokelat, Hijau, Biru dan Putih Komplek Percandian Muaro Jambi


ADA cokelat kemerahan tumpukan bata kuno, ada pula hijaunya rumput dan pepohonan. Paduan warna tersebut lantas bertemu dengan biru-putihnya langit di atas kepala. Inilah nuansa warna  yang terasakan kala menyambangi Komplek Candi Muaro Jambi yang terletak 26 kilometer arah timur laut Kota Jambi.

Ini sebenarnya bukanlah ungkapan yang terlalu berlebihan. Candi-candi utama yang telah terpugar di situs purbakala yang termasuk wilayah Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi ini berdiri di sebuah areal luas berumput. Di tepi lahan yang sepintas mirip padang golf tersebut ada kebun-kebun berpohon lebat milik

Senin, 05 September 2011

Jadi Sebutan Generik Vespa 1958-1965


SEBUTAN Kongo kemudian tak sebatas dipakai sebagai nama Vespa eks Kontingen Garuda II dan III. Menurut cerita Yosep Ariandi dan Dodi Bongkeng dari Komunitas Pecinta Scooter Jambi (KPSJ) pada Jumat (4/2/2011) malam, dalam perkembangannya, nama Kongo juga dipakai menyebut semua Vespa berkepala bentuk bulat, ber-cc mesin 150 dan 125, serta yang diproduksi antara 1959-1965. Contoh dari Vespa Kongo yang bukan asli eks Kontingen Garuda adalah milik Iwan, penggemar Vespa yang tinggal di Simpang Kawat, Kota Jambi.

Vespa Kongo eks Kontingen Garuda maupun yang bukan memang memiliki sejumlah kemiripan. Mereka sama-sama memiliki bentuk lampu depan bulat besar dan bentuk spedometer petak atau kotak. Di atas spedometer, mereka pun sama-sama memiliki sebuah lampu kecil indikator

Legenda dan Idaman itu Bernama Kongo


KONGO adalah nama sebuah negara di Afrika Tengah. Negara ini kerap menjadi palagan yang penuh darah. Itu mulai dari perang negara itu dengan dua tetangganya, Uganda dan Rwanda di awal dekade 2000-an. Lalu, ada perang saudara penggulingan diktator Mobutu Sese Sese Seko pada 1996-1997. Selain itu ada juga perang kemerdekaan negeri itu melawan kolonialis Belgia pada peralihan pada penghujung dekade 1950-an.

Namun, biarpun memiliki sejarah konflik semacam ini, nama Kongo sangatlah beken di kalangan skuteris alias penggemar skuter di Indonesia. Itu bukan karena Kongo negara produsen  skuter. Itu lebih karena

Perhatikan Gulanya


HAL yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi kopi maupun minuman apapun dalam keseharian kita, menurut Dosen Poltekkes Jambi, Daryono, adalah jika menambahkan gula ke dalam racikannya. Gula memang merupakan cadangan energi. Namun, jika dikonsumsi langsung contohnya melalui, maka ia akan meningkatkan kadar gula dalam darah lebih cepat ketimbang jika mengonsumsi makanan berkarbohidrat semacam nasi. Karena itu kandung empedu bakal dipaksa lebih bekerja keras. Demi kesehatan, kadar gula dalam darah sebaiknya dijaga tidak melebih 120 miligram.

"Kebutuhan gula yang sehat itu sekitar lima persen dari kebutuhan energi total," kata Daryono pada Jumat (13/5/2011). Dengen merujuk bahwa asupan kalori harian orang Indonesia adalah berkisar 1.600 kilo kalori sampai dengan 2.500 kilo kalori, maka konsumsi gula pun sebaiknya di angka sekitar 80 sampai dengan 125 kilo kalori. Nah, satu sendok makan itu setara dengan 40 kilo kalori. Karena itu, asupan gula sehari sebaiknya berkisar  dua sampai dengan tiga sendok makan. Itu pun mesti mengingat bahwa tubuh juga menyerap gula dari  makanan. (yoseph kelik)

*Tulisan pernah dimuat di halaman 10 Tribun Jambi pada Minggu, 22 Mei 2011
*Foto ilustrasi diunduh dari blogdokter.net


Artikel Berkaitan

Minum Kopi Itu Sehat atau Tidak Sih..

KOPI entah yang panas dan dingin merupakan minuman favorit berjuta orang di Dunia. Orang dari berbagai latar belakang melakukannya, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda.

Secangkir atau segelas kopi adalah memang merupakan kawan yang tepat saat rehat, "bahan bakar" menyenangkan saat berbincang, juga doping andalan kala harus begadang. Dr J Murdoch Ritchie dalam bukunya yang berjudul The Pharmacological Basis of Therapeutic, sebagaimana dicuplik di Majalah GAYA HIDUP SEHAT Edisi Khusus Kopi: A Passion of Coffee, menyebut bahwa kopi berkhasita menjadikan aliran pikiran lebih cepat serta jernih, pula mengusir kantuk dan lelah. Aktivitas motorik dan stimuli pancaindera pun jadi

Minggu, 14 Agustus 2011

Tradisi Berumur Sembilan atau Sepuluh Windu (2)

TAK benar-benar ada tahun pasti tentang awal mula tradisi pawai topeng kala Lebaran di Desa Muara Jambi. Hanya saja dalam penelusuran yang dilakukan para pemuda Desa Muara Jambi sekitar dua tahun silam, yakni dengan cara mewancarai para sesepuh desa, didapati ingatan sejarah lisan tradisi tersebut telah ada di dekade 1930-an. Ini berarti umur tradisi paling tidak adalah sembilan atau sepuluh windu.

Penelusuran dua tahun lalu itu dilakukan para pemuda ketika hendak menyusun semacam sinopsis sejarah siangkat tradisi topeng desa mereka. Mereka melakukan hal tersebut sebelum menampilkan seni topeng ala desa mereka dalam pawai pembangunan di Sengeti pada 17 Agustus 2008 serta pawai pembangunan di Kota Jambi sehari setelah itu. 

Riuhnya Acara Topeng Lebaran Ala Desa Muara Jambi (1)

ADA yang unik dari Idul Fitri alias Lebaran di Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Di desa di dekat Komplek Percandian Muaro Jambi tersebut tentu saja ada gema takbir, bunyi petasan dan nyala kembang api. Di sana, sama halnya seperti pemukiman kaum Muslim lainnya, berlangsung pula acara sholat ied, silaturahmi dari rumah ke rumah dan halal bihalal. Jika ditanya perihal suguhan kue-kue yang berlimpah maupun jamuan ketupat, jawabannya pun ialah ya.

Hanya saja, ada satu tradisi tahunan setiap Lebaran di desa tersebut yang tak setiap desa di Provinsi Jambi atau bahkan di Indonesia memilikinya. Tradisi tersebut berupa pawai keliling kampung oleh belasan orang bertopeng. Pawai itu biasa berlangsung setiap Lebaran hari pertama, yakni siang hari sekitar selepas dzuhur. Hebatnya, berdasarkan ingatan sejumlah warga
yang telah berusia lanjut, tradisi ini paling tidak telah berlangsung sekitar sembilan windu alias tujuh puluh dua tahun. Wow...

Jumat, 10 September 2010 siang silam, tradisi tahunan tersebut kembali berlangsung. Sejak sehabis Sholat Jumat, anak-anak tampak