KONGO adalah nama sebuah negara di Afrika Tengah. Negara ini kerap menjadi palagan yang penuh darah. Itu mulai dari perang negara itu dengan dua tetangganya, Uganda dan Rwanda di awal dekade 2000-an. Lalu, ada perang saudara penggulingan diktator Mobutu Sese Sese Seko pada 1996-1997. Selain itu ada juga perang kemerdekaan negeri itu melawan kolonialis Belgia pada peralihan pada penghujung dekade 1950-an.
ada sebuah periode bersejarah antara 1960-1963 yang lantas ikut memopulerkan dan bahkan mengakarkan ketertarikan terhadap skuter di skuter di Indonesia.
Periode bersejarah itu adalah penempatan Kontingen Garuda II dan III dari militer Indonesia sebagai bagian United Nations Operation in the Congo (UNOC) atau Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada masa kemerdekaan negara Afrika Tengah tersebut. Nah, para tentara Indonesia yang selesai berdinas di sana kemudian masing-masing memeroleh imbal jasa berupa sebuah skuter merk Vespa produksi antara 1958-1963. Vespa eks Kontingen Garuda II dan III itu lebih dikenal sebagai di kalangan skuteris Indonesia sebagai Vespa Kongo
Raja dan Kojo
"Vespa Kongo itu seperti raja," komentar spontan Ketua Komunitas Pecinta Scooter Jambi (KPSJ), Yosep Ariandi, pada Jumat (4/2/2011) malam tentang prestise Vespa eks Kontingen Garuda II dan III di mata kalangan skuteris Indonesia.
"Kalau ibarat main kelereng itu kojo-nya, Bang," timpal Dodi Irawan alias Dodi Bongkeng sang Humas KPSJ sesaat kemudian dengan meminjam istilah tentang butir kelereng yang paling diandalkan dalam permainan gundu.
Pada Jumat jelang tengah malam, dua orang pria yang tinggal di daerah Kebun Jeruk Jambi tersebut memang mampir ke Kantor Harian Pagi Tribun Jambi di Jalan Hayam Wuruk 38-40, Jelutung, Jambi. Selama sekitar sejam setengah, mereka mengobrol dengan saya tentang Vespa Kongo
Menurut Yosep maupun Dodi, Vespa Kongo memang tipe Vespa legendaris dan idaman para skuteris. Itu antara lain karena latar belakang sejarah dari kehadiran Vespa tersebut di Indonesia.Imbuh, Yosep harga sebuah skuter itu saat ini berada di angka Rp 20-30 juta.
Vespa asli eks Kontingen Garuda tidak diketahui secara pasti oleh Yosep populasi asli maupun jumlahnya yang tersisa saat ini. Hanya saja, jika merujuk data jumlah Kontingen Garuda II dan III yang ada di situs ensiklopedia id.wikipedia.org, maka jumlah populasi Vespa Kongo adalah sebanyak jumlah kedua pasukan itu yakni 4.531 buah.
Yosep mengatakan Vespa Kongo asli eks Kontingen Garuda sukar didapatkan. Ia memerkirakan saat ini banyak dari Vespa Kongo telah dibeli orang dari mancanegara. Sedangkan yang ada di Indonesia sampai ada yang menjadi simpanan kolektor dan jarang keluar. Kebanyakan ada di Jawa serta Bali.
Sepengetahuan Yosep di Jambi ada satu Vespa Kongo eks Kontingen Garuda. Itu dimiliki seorang pria pensiunan tentara yang tinggal di dekat SMP Negeri 11. Hanya saja, skuter langka ini selalu disembunyikan pemiliknya, tak pernah pula dipakai. (yoseph kelik)
*Pernah dimuat di halaman 14 Tribun Jambi pada Minggu, 6 Februari 2011
*Foto diambil dari vespagorontalo.blogspot.com
Artikel Berkaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar