Senin, 05 September 2011

Jadi Sebutan Generik Vespa 1958-1965


SEBUTAN Kongo kemudian tak sebatas dipakai sebagai nama Vespa eks Kontingen Garuda II dan III. Menurut cerita Yosep Ariandi dan Dodi Bongkeng dari Komunitas Pecinta Scooter Jambi (KPSJ) pada Jumat (4/2/2011) malam, dalam perkembangannya, nama Kongo juga dipakai menyebut semua Vespa berkepala bentuk bulat, ber-cc mesin 150 dan 125, serta yang diproduksi antara 1959-1965. Contoh dari Vespa Kongo yang bukan asli eks Kontingen Garuda adalah milik Iwan, penggemar Vespa yang tinggal di Simpang Kawat, Kota Jambi.

Vespa Kongo eks Kontingen Garuda maupun yang bukan memang memiliki sejumlah kemiripan. Mereka sama-sama memiliki bentuk lampu depan bulat besar dan bentuk spedometer petak atau kotak. Di atas spedometer, mereka pun sama-sama memiliki sebuah lampu kecil indikator
lampu skuter. Setang maupun spatbor depan keduanya sama-sama juga tanpa sambungan.

Namun, tutur Yosep, Vespa Kongo asli eks Kontingen Garuda sebenarnya sejumlah ciri-ciri khas. Vespa ini memakai roda ukuran 10, bukan ukuran 8. Vespa 150 cc eks perwira memiliki jok panjang, sedangkan Vespa 125 cc eks bintara dan tamtama memiliki jok yang terbagi dua.

Lalu, mereka semua memiliki nomor mesin dan nomor bodi berkode VGLB, sedangkan Kongo non Garuda berkode VNB serta VNT.Kode itu untuk Vespa eks prajurit tamtama dan bintara antara lain dapat ditemukan di bagian belakang, sedangkan vespa eks perwira ada di bawah boks sebelah kiri.

"Karena Kongo eks Garuda itu aslinya diproduksi di Jerman, bukan di di Italia," kata Yosep menerangkan asal muasal perbedaan kode tersebut. Pasalnya antara medio 1950-an sampai dengan medio 1965, Vespa sempat diproduksi berdasarkan lisensi dari Piaggio kepada sejumlah pabrik  Jerman. Pertama oleh pabrik Hoffmann, selanjutnya Messerschmitt. Karena itu Vespa ini memiliki kualitas bahan logam yang lebih baik dibanding Vespa bikinan Italia.

Selain itu, Vespa eks Garuda memiliki keterangan yang menjelaskan statusnya sebagai skuter para serdadu. Konon, ada perbedaan warna dan cc mesin berdasarkan strata kepangkataan, Vespa para perwira ber-cc 150 serta berwarna hijau, Vespa para bintara dan tamtama ber-cc 125 serta masing-masing berwarna kuning dan biru.

Kemudian, di sisi kiri setang skuter itu sebenarnya dilengkapi  nomor register prajurit pemiliknya dalam bentuk emblem alumunium tebal. Sang empunya Vespa pun sebenarnya diberi semacam piagam kepemilikan dari pihak Angkatan Bersenjata Indonesia. Sayangnya, kedua identitas penting ini kini banyak yang telah hilang. (yoseph kelik)

*Pernah dimuat di halaman 14 Tribun Jambi pada Minggu, 6 Februari 2011
*Foto diambil dari http://sondrow.tumblr.com/post/957158762/vespa-congo-lur-seperti-telah-kita-sama-sama


Artikel Berkaitan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar