Kamis, 03 November 2011

Kiat Memilih Sikat Gigi yang Tepat

KINI, di pasaran beredar aneka jenis sikat gigi. Selain memiliki bentuk dan warna yang elok, sikat-sikat gigi itu disebut para produsennya masing-masing memilik sekian kelebihan fungsinya berdasarkan rancangannya yang mutakhir, baik itu dalam soal gagangnya hingga bulu sikatnya.

SIKAT gigi (foto diambil dari id.wikipedia.orgwiki/Sikat_gigi)
Soal gagang pegangan contohnya, ada yang memiliki gagang sedikit melengkung ke belakang, ada pula yang tertekuk sekian derajat ke depan. Lalu, untuk bulu sikat, jika dulu semua rata, maka sekarang pilihan jauh lebih bervariasi. Ada sikat gigi dengan bagian bulu sikat yang memiliki penampang bergerigi seperti gergaji. Ada yang memiliki sedikit lengkungan mencuat di bagian ujung. Ada pula yang dilengkapi semacam karet yang konon mampu membersihkan gigi lebih maksimal. Ada juga merk yang menawarkan sikat gigi dengan penampang bulu bagian atas berbentuk angka delapan. Kemudian jika lanjut ke  bentuk kepala sikat, umumnya memang memiliki ujung membulat. Namun, ada pula merk yang menawarkan bentuk mengecil ke depan sehingga menyerupai segitiga.

Aduh kalau melihat tawarannya, pokoknya orang bisa cukup lama tertahan di rak pajang sikat gigi di supermarket... .

Namun, menurut drg Melya Zoffa, masyarakat tak perlu lantas bingung untuk menentukan pilihan terhadap sikat gigi yang pas. Banyaknya pilihan sikat gigi tak lantas pula perlu membuat seseorang membeli dan menggunakan lebih dari satu sikat gigi dalam satu kurun untuk mengkover berbagai fungsi sekaligus. Pada dasarnya, menurut perempuan yang memeroleh gelar dan status dokter giginya dari Universitas Prof Moestopo (Beragama) Jakarta itu, satu sikat gigi untuk satu periode adalah cukup.

Ganti Sebelum, Melebar
Dokter gigi berambut pendek ini pun berbagi cara sederhana menandai saat yang tepat untuk berganti sikat gigi

"Pokoknya asal bulu-bulu sikat belum sampai melebar dan rusak," kata Melya  ketika saya temui pada satu satu Jumat malam di awal Desember 2010 di tempat prakteknya ketika itu, di daerah Thehok, Kota Jambi.

Sarannya tadi bukannya tanpa alasan. Sikat gigi yang bulunya telah melebar akan cenderung tak fokus lagi membersihkan gigi. . Alih-alih fokus pada fungsi utamanya, sikat yang telah mengalami penurunan bentuk tersebut justru akan menyapu pula bagian gusi. Maka, lama-kelamaan ini malah dapat menyebabkan iritasi dan dan luka pada gusi.

Tiga Kriteria
Dalam perbincangannya dengan saya , drg Melya mengatakan bahwa menentukan sikat gigi yang pas sebenarnya cukup didasarkan kepada tiga kriteria sederhana.  Pertama, pegangan tangan sebaiknya datar agar tangan memegang secara mantap sehingga manuver dapat dilakukan secara bebas. Kedua, bagian kepala sikat sebaiknya berujung membulat. Ini dimaksudkan agar selama dipakai membersihkan gigi, sikat dapat menjangkau sudut yang sempit dan sekaligus tidak melukai gusi. Penampang kepala yang dianggap pas oleh drg Melya juga yang cenderung lurus. Ini adalah agar dalam gerakan mengosok, sikat mampu membersihkan secara maksimal daerah yang luas secara sekaligus. Ketiga, bulu sikat bagian atas sebaiknya rata dan lunak. Ini adalah agar sikat mampu membersihkan permukaan gigi  secara luas, juga tidak melukai gusi.

Bentuk kepala sikat yang zigzag, tidak memiliki pola pemasangan bulu yang kotak, atau juga memiliki ujung kepala sikat yang meruncing, sebenarnya dinilai drg Melya kurang ideal untuk mengkover kerja pembersihan gigi secara keseluruhan. Bentuk bagian atas bulu yang dizigzagkan maupun pola pemasangan bulu yang tidak berbentuk kotak menurutnya justru mengurangi luasan daerah yang dibersihkan. Ujung kepala sikat yang tidak membulat melainkan meruncing memiliki risiko melukai gusi lebih tinggi ketimbang yang berujung membulat

"Untuk bentuk sikat gagang sikat gigi yang agak melengkung memiliki sudut mengikuti lengkungan gigi memang bisa menjangkau lebih maksimal," kata drg Melya memberi apresiasi positif terhadap inovasi produsen sikat gigi di bagian batang depan yang sedikit tertekuk. Ini dikatakan dokter gigi yang sehari-hari berdinas di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tersebut sambil membuat gerakan tangan seolah-olah ada sikat gigi berbentuk lurus yang membentur lengkungan gigi.

Antara 2, 5, dan 30
Dari pada pusing memilih bentuk dan merk sikat gigi, cara dan lama dianggap drg Melya sebagai hal-hal yang semestinya lebih diperhatikan. Menurutnya, menyikat gigi idelanya dilakukan minimal selama dua menit dan maksimal selama lima menit. Menyikat gigi sebaiknya dilakukan setelah makan, yakni paling lambat sebelum berselisih waktu 30 menit. Karena itu, untuk sikat gigi di pagi hari, drg Mely menyarankan dilakukan selepas sarapan. Dengan kata lain, sarapan sebaiknya dilakukan sebelum bersikat gigi.

Untuk lebih menghilangkan bau mulut, tidak hanya cukup menyikat gigi. Karena sisa makanan sebenarnya menempel juga di bintik papila lidah, maka lidah pun perlu disikat pula secara perlahan selama menggosok gigi. (yoseph kelik)


KRITERIA SIKAT GIGI IDEAL
1. Pegangan tangan lurus untuk memudahkan pengendalian
2. Bagian kepala sikat memiliki ujung membulat sehingga menjangkau sudut sempit dan tidak melukai gusi..
3. Bulu sikat rata dan lunak agar mampu memiliki luasan pembersihan yang besar dan juga tidak melukai gusi.

TIPS MENYIKAT GIGI
1. Menyikat gigilah paling lambat 30 menit setelah makan.
2. Menyikat gigilah antar dua menit sampai lima menit agar pembersihan dapat lebih maksimal.
3. Bersihkan juga lidah memakai bulu sikat sikat gigi selepas menggosok gigi.

Dimodifikasi dari tulisan yang pernah dimuat di Tribun Jambi pada Minggu, 5 Desember 2010




Tulisan Berkaitan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar