(Bagian I dari tiga tulisan. Sebelumnya pernah dimuat dengan judul Gerak Merayap Penutupan Aurat: Catatan Dari Foto-Foto Masa Lalu di Jurnal Perempuan dan Multikulturalisme, Srinthil, edisi 17, diterbitkan oleh Desantara Foundation Jakarta pada Mei 2009)
Oleh Yoseph Kelik
![]() |
JILBAB di sampul tabloid (foto oleh Franciska Anistiyati) |
SEPOTONG halo bersambung selamat siang terucap di bawah pengaruh kental sebuah aksen asing. Bibir seorang perempuan bule paro baya merupakan muasalnya. Sekumpulan anak muda yang tengah sibuk mengerjakan praktek fotografi menjadi tujuannya. Selepas saling bertukar senyum, dua pihak tersebut lantas berbincang sejenak dalam bahasa Indonesia, yang banyak bercampur bahasa Inggris. Usut punya usut, perempuan kulit putih berambut coklat pendek itu bermaksud untuk memotret beberapa orang dari kumpulan yang disapanya.
“Moslem girls.”
Si perempuan bule memberi penjelasan lebih lanjut dalam bahasa Inggris yang kentara berlogat Jerman atau Belanda