![]() |
Kantor Kecamatan Manyaran |
SEBAGAIMANA Desa Bero saya, kecamatan tempat saya lahir dan tumbuh dewasa yakni Manyaran merupakan sebuah daerah yang bisa dikatakan tanggung. Tak ada keunggulan signifikan darinya. Meski bukan daerah tandus, daerah tersebut jelas bukan merupakan daerah lumbung pertanian, apa lagi memiliki sawah-sawah cantik layaknya di Ubud Bali. Sawah sih ada, tapi tak seberapa luas. Kebanyakan adalah sawah-sawah tadah hujan yang ada di sekitar tepian sungai-sungai kecil yang cuma berair deras di musim penghujan. Sungai-sungai itu pada puncak musim kemarau juga bakal cuma berair pada bagian lubuk-lubuknya. Antara satu lubuk ke lubuk lainnya, air menghilang. Kalaupun ada, itu hanya berupa selokan kecil yang sudah sangat ogah-ogahan mengalirkan air.
Kecamatan yang Tersudut
Kota kecamatan Manyaran tak setiap hari ramai. Momen ramai adalah pada hari pasaran sepekan sekali, juga sekitar Lebaran ketika para perantau asal kecamatan itu sedang mudik. Kios-kios toko di Manyaran sih lumayan banyak. Pasar tradisionalnya yang kira-kira seukuran satu lapangan bola lumayan ramai, terlebih pada hari pasaran ketika aktivitas jual beli lantas menyempitkan jalan raya di depan pasar hingga separo ukuran semula. Namun,