yosephkelik
...dari yang sayang untuk dibuang hingga macam-macam celotehan...
Minggu, 16 Agustus 2015
14 Tips Supaya T-Shirt Panjang Umur
Oleh Yoseph Kelik
HALO semuanya, selamat pagi, siang ataupun sore... . Eh, mau sedikit nanya nih. Biasanya berapa tahun sih masa pakai t-shirt yang kalian punya? Itu kalau dihitung dari pertama punya atau beli sampai akhirnya si t-shirt yang bersangkutan dipensiunkan ya... .
Hmmm...kalau saya sih punya tiga t-shirt warna hitam yang tergolong panjang umur. Seingat saya, tiga oblong tersebut itu sudah mengabdi sekitar 8-10 tahun. Sampai sekarang pun kaus-kaus itu masih sering. Saya pakai.
Nah, kali ini saya mau berbagi beberapa tips merawat t-shirt. Itu mulai dari cuci, setrika,juga sejumlah saran penggunaannya.
Senin, 06 Juli 2015
Antara Lara Jonggrang dan Katniss Everdeen
KATNISS Everdeen (foto dari giphy.com) |
LANGSING, tinggi, juga memiliki lekuk-lekuk badan yang elok. Sekalipun dari jauh pesonanya tetaplah kentara. Karena itu, belasan tahun bolak-balik melintasi jalan raya utama antara Jogja dan Klaten, ratusan kali sudah saya terpancing menolehkan kepala kepada sosok molek serta anggun ini. Apa lagi, sosok tadi saban hari memang selalu betah berdiri di sisi utara jalan, tak seberapa jauh juga dari aliran Sungai Opak.
Apa saya sedang bercerita tentang cewek, dengan kualifikasi model dan semacamnya? Maaf, bukan. Hmmm memang yakin ada cewek cakep doyan ngetem di pinggir jalan raya antar provinsi sekaligus di pinggir kali? Yah, kecuali yang bersangkutan adalah kondektur bus yang kebetulan cantik atau malah ternyata semacam Si Manis Jembatan
Selasa, 31 Maret 2015
Mbah Kakung dan Sebuah Obituari Untuknya
Oleh Yoseph Kelik
DIA terlahir 85 tahun atau 83 tahun lalu. Jangan tanya tahun mana yang lebih tepat. Jangan pula tanya tanggal lahirnya. Ia lahir dari generasi yang belum menganggap penting catatan rinci tentang tahun lahir, tanggal ulang tahun, apa lagi dokumen semacam akta lahir.
Nama yang diberikan kepadanya semasa kecil adalah Sugiyono, dipanggil Sugi. Setelah menikah, namanya berubah menjadi Karso Giyono. Nama ini pula lah yang tercantum secara resmi di KTP-nya.
DIA terlahir 85 tahun atau 83 tahun lalu. Jangan tanya tahun mana yang lebih tepat. Jangan pula tanya tanggal lahirnya. Ia lahir dari generasi yang belum menganggap penting catatan rinci tentang tahun lahir, tanggal ulang tahun, apa lagi dokumen semacam akta lahir.
Nama yang diberikan kepadanya semasa kecil adalah Sugiyono, dipanggil Sugi. Setelah menikah, namanya berubah menjadi Karso Giyono. Nama ini pula lah yang tercantum secara resmi di KTP-nya.
Minggu, 01 Maret 2015
Jika Perang Bubat Tak Terjadi
Oleh Yoseph Kelik
PERANG Bubat adalah sebuah tragedi terjadi pada 1279 Saka atau1357 Masehi. Rombongan Raja Sunda Galuh tewas seluruhnya di Bubat, sebuah lapangan tempat berkemah para tamu negara Majapahit sebelum datang ke kotaraja. Bubat terletak dekat Pelabuah Canggu, sekian kilometer arah utara dari daerah Trowulan saat ini yang merupakan situs bekas ibukota Majapahit. Kematian orang-orang Sunda itu adalah karena diserang wadyabala Majapahit. Dua pihak tersebut terlibat pertempuran yang tidak berimbang. Rombongan dari Sunda Galuh cuma ratusan orang, sedangkan pasukan Majapahit yang sedang berada di dekat pusat negara mereka sendiri tentu saja mudah mengerahkan tenaga prajurit sampai ribuan orang.
Turut tewas dalam tragedi tersebut adalah Raja Sunda Galuh sendiri, Prabu Linggabuwana, permaisurinya, juga putri mereka yakni sang sekar kedaton Dyah Pitaloka.
PERANG Bubat (foto ilustrasi diambil dari kaskus.co.id) |
PERANG Bubat adalah sebuah tragedi terjadi pada 1279 Saka atau1357 Masehi. Rombongan Raja Sunda Galuh tewas seluruhnya di Bubat, sebuah lapangan tempat berkemah para tamu negara Majapahit sebelum datang ke kotaraja. Bubat terletak dekat Pelabuah Canggu, sekian kilometer arah utara dari daerah Trowulan saat ini yang merupakan situs bekas ibukota Majapahit. Kematian orang-orang Sunda itu adalah karena diserang wadyabala Majapahit. Dua pihak tersebut terlibat pertempuran yang tidak berimbang. Rombongan dari Sunda Galuh cuma ratusan orang, sedangkan pasukan Majapahit yang sedang berada di dekat pusat negara mereka sendiri tentu saja mudah mengerahkan tenaga prajurit sampai ribuan orang.
Turut tewas dalam tragedi tersebut adalah Raja Sunda Galuh sendiri, Prabu Linggabuwana, permaisurinya, juga putri mereka yakni sang sekar kedaton Dyah Pitaloka.
Jumat, 06 Februari 2015
Bukan Cuma Dialami Agus dan Sheila...
Oleh Yoseph Kelik
“SAYA sangat senang berada di sekolah favorit seperti ini.”
Demikian ucap seorang remaja pria bernama Agus tentang perasaannya dapat bersekolah di SMK Negeri 5 Makassar, yang lebih beken di kalangan warga Makassar dengan sebutan STM Pembangunan.
Namun, kenyataannya hari-hari Agus di sekolahnya tak selalu benar-benar terasa menyenangkan. Ia dan kawan-kawannya sesama murid kelas I alias tingkat terbawah tak jarang dimintai uang secara paksa oleh para seniornya dari kelas III. Dalih yang dipakai para kakak kelas itu adalah sodoran stiker yang harus dibeli atau brosur-brosur maupun kegiatan yang pembiayaannya mesti disumbang.
Film Palak Memalak (foto dari kampunghalaman.org) |
“SAYA sangat senang berada di sekolah favorit seperti ini.”
Demikian ucap seorang remaja pria bernama Agus tentang perasaannya dapat bersekolah di SMK Negeri 5 Makassar, yang lebih beken di kalangan warga Makassar dengan sebutan STM Pembangunan.
Namun, kenyataannya hari-hari Agus di sekolahnya tak selalu benar-benar terasa menyenangkan. Ia dan kawan-kawannya sesama murid kelas I alias tingkat terbawah tak jarang dimintai uang secara paksa oleh para seniornya dari kelas III. Dalih yang dipakai para kakak kelas itu adalah sodoran stiker yang harus dibeli atau brosur-brosur maupun kegiatan yang pembiayaannya mesti disumbang.
Langganan:
Postingan (Atom)