Oleh Yoseph Kelik
ELLO ketika tampil di New Grand Club Jambi pada Minggu, 4 Desember 2011, dini hari (Foto oleh Hanif Burhani, diambil dari situs tribunjambi.com) |
HOME band bervokalis dua perempuan berok pendek dan seorang pria bertopi fedora itu undur dari panggung New Grand Club Jambi ketika Sabtu, 3 Desember 2011, tinggal berusia sekitar semenit. Terima kasih kepada mereka. Aksi rancak mereka selama sekitar sejam sejak pukul 23.00 lumayan memanaskan suasana event ELECTROVISION malam itu.
"Sekarang toilet itu makin pintar ya. Di dalam toilet ada kotak merah yang bisa tahu menyentor sendiri. Tahu nggak kalau itu sebenarnya kamera," ucap Ernest yang segera bersambut tawa para pengunjung yang mengisi klub malam di belakang Grand Hotel, Jalan Pattimura Jambi itu.
Tentu lawakan Ernest tak cuma berhenti di situ. Dengan ekspresi wajah pede, Ernest kembali membanyol dengan menyebut dirinya yang seorang Tionghoa sebagai seorang Arab. Ia juga mengeluhkan tentang betapa frustrasinya dirinya karena selalu gagal menemukan ayam goreng di dalam kemasan mie instan, padahal foto si ayam goreng selalu tercetak di bungkus luar.
Setelah tampil sekitar seperempat di panggung, Ernest lantas digantikan oleh penyanyi Marcello Tahitoe alias Ello, yang memang sudah sangat dinantikan kemunculannya oleh penonton. Ello naik ke panggung dengan berbalut busana paduan celana gelap dan kemeja lengan panjang kombinasi hitam putih. Ia bernyanyi seraya memainkan gitar akustik warna biru. Satu band pengiring yang beranggotakan empat orang, yang antara lain membawakan gitar, kibor dan saksofon, mengiringi permainan Ello.
Selama Ello tampil puluhan pengunjung di sekeliling panggung tampak antusias bergoyang maupun mengambil gambar memakai ponsel berkamera. Setiap akhir lagu, Ello selalu beroleh aplaus dari pengunjung. Hingga pukul 00.45, Ello sudah membawakan empat lagu. Satu di antaranya, yakni lagu kedua, adalah Gadisku. Empat lagu itu dibawakan Ello dengan gerak badan maupun ekspresi wajah yang atraktif. Beberapa kali ia mencoba memancing antusiasme penonton dengan melontarkan pertanyaan ke arah penonton.
"Siapa yang masih merasa asing di tempat ini?" tanya Ello dengan tersenyum dan dengan pandangan mata yang menyisir ke arah penonton di sekelilingnya.
Lagu hits yang memoncerkan namanya pada 2005, Pergi Untuk Kembali, didendangkan Ello hampir setengah jam kemudian, yakni ketika jam akhirnya berada di angka 01.11. Suaranya yang merdu segera saja bersahutan dengan nyanyian dari para penonton di seputaran panggung.
Putra dari pasangan Minggus Tahitoe dan Diana Nasution tersebut mengakhiri pertunjukannya di panggung New Grand Club pada pukul 01.38. Lagu hitsnya dari tahun 2009, Masih Ada, menjadi tembang pamungkas penampilannya. Selama sejam lebih, Ello total menyanyikan sembilan lagu.
Namun, undurnya Ello dari panggung tak berarti membuat pesta malam dan dini hari itu lantas usai. DJ residen dari pihak New Grand Club langsung mengambil alih tempat dan suasana. Racikan musik elektroniknya menjaga mood pengunjung klub tetap panas. Lalu, dalam hitungan menit lantai di seputaran panggung segera dijubeli pengunjung yang berajojing ria. Huraaaa...
Event ELECTROVISION berpenampil utama Ello dan Ernest Praksa malam itu boleh dibilang mendapat sambutan antusias dari kaum urban Jambi. Selama acara, dua lantai New Grand Club dipenuhi sekitar 350 orang. Area parkir di dalam komplek Grand Hotel pun dipenuhi mobil-mobil. Belasan mobil malah sampai mesti rela terparkir jauh di seberang jalan depan hotel.
CATATAN: Ini merupakan versi tulisan dengan sejumlah perombakan dari tulisan yang sebelumnya dimuat di halaman 1 Harian Pagi Tribun Jambi dan situs tribunjambi.com pada Minggu, 4 Desember 2011. Silakan klik di sini jika ingin membaca tulisan asli.
Artikel Berkaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar