Senin, 21 November 2011

Joker yang Menang, Batman jadi Pecundang

Oleh Yoseph Kelik


PARA pemain timnas U23 Indonesia sehabis dikalahkan Malaysia pada Final SEA GAMES XXVI
(Foto diambil dari mediaindonesia.com)


SAMA-sama di Senayan, juga sama-sama kalah adu penalti. Itulah nasib serupa tim nasional sepakbola Indonesia pada SEA GAMES XXVI 2011 dengan pendahulunya dari 14 tahun lalu, tim nasional SEA GAMES XIX 1997.

Rabu, 16 November 2011

Ancelotti Tak Lagi Banyak Mencari

Bagian Ketiga dari Tiga Tulisan Profil Tentang Carlo Ancelotti


Oleh Yoseph Kelik

VERSI tua dan muda dari Carlo Ancelotti (foto diambil dari static.guim.co.uk)
SAYANGNYA untuk sementara ini, saya dan juga anda sedang tak bisa menyaksikan Ancelotti meracik taktik untuk sebuah tim di jagat sepakbola. Sejak dipecat Roman Abramovich dari kursi pelatih Chelsea pada akhir musim 2010/2011, Carletto memilih mengambil cuti dari keriuhan dunia sepakbola yang juga penuh tekanan. Medio November 2011 ini, Carletto memilih menolak tawaran menukangi klub Prancis Paris Saint Germain (PSG), satu di antara klub Eropa yang sedang ambisius membangun kekuatan setelah beroleh suntikan petrodolar berlimpah dari bangsawan Arab, sama halnya seperti Manchester City di Liga Primer Inggris dan Malaga di Liga Primera Spanyol.


Saya sendiri sekarang seorang yang curiga bahwa sebenarnya tak banyak lagi yang dicari oleh Ancelotti di dunia sepakbola. Ia memang merilis buku autobiografi berjudul Preferisco la Coppa alias I Prefer the Cup, tapi dugaan saya, Ancelotti sebagai pelatih sejatinya tak selapar piala sebagaimana Fergie atau Mou.

Ancelotti dan Hasil-Hasil Dramatik

Bagian Kedua dari Tiga Tulisan Profil Tentang Carlo Ancelotti


Oleh Yoseph Kelik

ANCELOTTI dan skuad Milan dalam perayaan kemenangan Liga Champions 2002/2003
(foto dari dailymilan.com) 
MUSIM-musim Milan di bawah kepelatihan Ancelotti masih saya ingat juga kerap diwarnai peragaan kemenangan dramatik dan mematikan di kancah Eropa. Yang saya sebut di sini sebagai kemenangan dramatik adalah kemenangan-kemenangan yang diraih I Rossoneri setelah sebelumnya didahului oleh hasil mengecewakan, kalau tidak bisa disebut hasil yang buruk. Kemenangan-kemengan dramatik itu bagi saya adalah pula pengingat tentang kedahsyatan kemampuan Ancelotti dalam meracik taktik. Kemenangan-kemenangan yang dihasilkan lewat cara membalikkan keadaan itu tentu datang gabungan otak brilian, naluri peka, syaraf baja, hingga hitung-hitungan yang tidak konvensional. Taktik-taktik Ancelotti dalam pertandingan-pertandingan krusial itu ibarat seorang pejudo, yang awalnya terlihat dalam posisi terdesak, namun ternyata malah mampu melakukan gerakan mematikan terhadap lawannya di detik-detik terakhir.

Selasa, 15 November 2011

Kata Tompi, Jambi Mestinya Punya Gedung Pertunjukan yang Bagus

Oleh Yoseph Kelik

TOMPI saat manggung dalam event JAZZ MOMENT di RCC Jambi, 12 Juli 2011
(foto oleh Hanif Burhani)
TOMPI sang penyanyi jazz papan atas Indonesia menghibur seribu lebih penonton di Ratu Convention Center (RCC), Broni, Kota Jambi pada Selasa (12/7) malam. Itu semua berlangsung dalam sebuah konser bertajuk JAZZ MOMENT Featuring Tompi yang diselenggarakan Warzone Entertainment. Suara khasnya, yang antara lain konon terbentuk dari hasil pengaruh  tradisi mengaji Al Quran ala orang Aceh, menaikturunkan emosi penonton, mendatangkan tepuk tangan hingga gelak tawa dan jerit histeris penonton berulang kali.

Senin, 14 November 2011

Tidak Pernah dan Tidak Mau Ditekan-Tekan (Sebuah Tulisan Profil Ringan tentang Lala Karmela)

Oleh Yoseph Kelik


Foto oleh Hanif Burhani
Layout oleh Dafid Dwi Daliawan
GERINCING samar plus bunyi klok...klok...klok...mengiringi kedatangan Lala Karmela di kamar 404 Grand Hotel Jambi. Gerincing datang dari gelang keemasan berbentuk tabung yang melingkari pergelangan tangan kirinya, sedangkan suara mirip ketukan bersumber dari langkah sepatu hak tinggi.

"Maaf ya lama nunggunya... ." Perempuan 26 tahun bernama lengkap Karmela Mudayatri Herradura Kartodirdjo tersebut menyapa seraya tersenyum. Di atas meja kredenza pojok kamar, gadis bertubuh mungil asal Jakarta ini  meletakkan sabak elektroniknya dengan hati-hati. Tangannya lalu terulur menjabat tangan Tribun.

Malam itu, satu di antara penyanyi yang mendendangkan Kita Bisa, lagu tema SEA Games XXVI Palembang  dalam versi video klipnnya di televisi ini tampak cantik, dengan rambut terkuncir kuda, juga dalam balutan paduan rok gembung merah muda serta baju hitam tanpa lengan. Satu sabuk kecil berwarna biru muda terlihat melingkar pada pinggangnya yang ramping.

Menari di Atas Meja
Kala itu, Jumat (4/11) yang masih teramat muda, berumur sejam pun belum. Dalam waktu 45 menit kemudian, penyanyi yang lebih dulu ngetop di Filipina, negeri kelahiran bundanya, itu lantas naik panggung di Grand Club di lantai 5 Grand Hotel. Di sana dan bersama DJ Bone, Lala menjadi penampil spesial acara musik ELECTROVISION, yang merupakan rangkaian tur sejumlah DJ kenamaan dan penyanyi kaliber nasional ke delapan kota di Indonesia sejak 29 Oktober lalu.

Rabu, 09 November 2011

Ancelotti dan Formasi Ber-playmaker Majemuk

Bagian Pertama dari Tiga Tulisan Profil Tentang Carlo Ancelotti


Oleh Yoseph Kelik

CARLO Ancelotti dan trofi Liga Champions 2007 yang dimenanginya bersama skuad AC Milan di Athena , 23 Mei  2007 
(foto diambil dari  www.dailymail.co.uk)

MENYEBUT maupun membaca nama pria Italia ini selalu memunculkan semacam desiran rasa hormat di dada saya. Itu berlaku pada apa pun versi namanya yang muncul: Carlo Ancelotti yang merupakan nama lengkapnya, sekadar Ancelotti yang merupakan nama belakangnya, juga Carletto yang merupakan julukan akrabnya.

Kamis, 03 November 2011

Kiat Memilih Sikat Gigi yang Tepat

KINI, di pasaran beredar aneka jenis sikat gigi. Selain memiliki bentuk dan warna yang elok, sikat-sikat gigi itu disebut para produsennya masing-masing memilik sekian kelebihan fungsinya berdasarkan rancangannya yang mutakhir, baik itu dalam soal gagangnya hingga bulu sikatnya.

SIKAT gigi (foto diambil dari id.wikipedia.orgwiki/Sikat_gigi)
Soal gagang pegangan contohnya, ada yang memiliki gagang sedikit melengkung ke belakang, ada pula yang tertekuk sekian derajat ke depan. Lalu, untuk bulu sikat, jika dulu semua rata, maka sekarang pilihan jauh lebih bervariasi. Ada sikat gigi dengan bagian bulu sikat yang memiliki penampang bergerigi seperti gergaji. Ada yang memiliki sedikit lengkungan mencuat di bagian ujung. Ada pula yang dilengkapi semacam karet yang konon mampu membersihkan gigi lebih maksimal. Ada juga merk yang menawarkan sikat gigi dengan penampang bulu bagian atas berbentuk angka delapan. Kemudian jika lanjut ke  bentuk kepala sikat, umumnya memang memiliki ujung membulat. Namun, ada pula merk yang menawarkan bentuk mengecil ke depan sehingga menyerupai segitiga.

Aduh kalau melihat tawarannya, pokoknya orang bisa cukup lama tertahan di rak pajang sikat gigi di supermarket... .